Ribuan Korban Kebakaran Sahur di Tenda Pengungsian
Ribuan warga Blok B Jl Muara Baru Kebon Tebu RT 16/17 Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, hanya bisa pasrah ketika harus melewati hari pertama bulan Ramadhan di tenda-tenda pengungsian. Dengan menu sederhana dalam sebungkus nasi, para korban kebakaran itu menikmati makan sahurnya. Korban kebakaran mengharapkan uluran bantuan para dermawan agar mereka bisa membangun tempat tinggalnya kembali setelah ludes dilalap api.
Kami berikan 1.500 nasi bungkus untuk korban kebakaran
Mulyati (50), salah satu korban kebakaran mengaku, meski tengah mendapatkan musibah, dia dan keempat anaknya tetap sekuat tenaga menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya. Keluarga ini sekarang menempati sebuah halte yang sudah tidak difungsikan lagi.
Keluarga Mulyati sengaja tidak tinggal di tenda pengungsian, karena berencana pulang ke kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat. "Saya lagi nunggu kabar dari suami saya yang narik bajaj. Kalau suami pulang bawa uang, kami langsung pulang kampung ke Cirebon," kata Mulyati, Minggu (29/6).
150 Rumah di Muara Baru Ludes TerbakarMulyati yang sudah tujuh tahun mengontrak rumah di Muara Baru ini mengaku, terkejut saat kebakaran melanda wilayahnya. Beruntung dia berhasil mengamankan barang-barang miliknya dari amukan si jago merah.
"Saya kaget, api tiba-tiba semakin membesar tapi untungnya masih bisa menyelamatkan barang-barang saya ini," ujarnya.
Camat Penjaringan, Rusdiyanto menuturkan, kebakaran yang terjadi Sabtu (28/6) kemarin, telah membuat 364 kepala keluarga atau 1456 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu, Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari menjelaskan, pihaknya telah memberikan 1.500 nasi bungkus untuk santap sahur warga, yang menempati tiga tenda pengungsian di tempat yang tidak jauh dari kejadian. '
Kami berikan 1.500 nasi bungkus untuk korban kebakaran ," katanya.Selain itu, Sudin Sosial juga telah menyiapkan 1.500 nasi bungkus untuk berbuka puasa, yang akan diberikan pukul 17.00. "Saat ini kami masih menunggu data anak-anak yang masih bersekolah dan balita yang rencananya akan diberikan bantuan berupa seragam sekolah, tas, dan peralatan tulis lainnya. Kami juga akan menyediakan bubur bayi dan kebutuhan bayi lainnya," terang Ika.